Jakarta - Sebelum mendaftar ujian masuk perguruan tinggi, seperti Seleksi Bersama masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), informasi tentang peringkat PTN 2016 dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi mungkin dapat menjadi pertimbangan calon mahasiswa.
Berdasarkan data Kementerian Riset 2016, Institut Teknik Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) berada di peringkat satu dan dua. Posisi ITB dan UGM tidak bergeser dari 2015.
Berdasarkan data Kementerian Riset 2016, Institut Teknik Bandung (ITB) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) berada di peringkat satu dan dua. Posisi ITB dan UGM tidak bergeser dari 2015.
Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Universitas Brawijaya masing-masing bertengger di peringkat tiga, empat, dan lima. Sedangkan Universitas Airlangga, Universitas Hasanuddin, Universitas Diponegoro, dan Universitas Padjajaran berada di urutan keenam hingga kesepuluh.
Top ten di Indonesia tetap didominasi perguruan tinggi negeri. Kementerian akan mendorong sepuluh perguruan tinggi yang masuk top ten menuju perguruan tinggi kelas dunia.
Top ten di Indonesia tetap didominasi perguruan tinggi negeri. Kementerian akan mendorong sepuluh perguruan tinggi yang masuk top ten menuju perguruan tinggi kelas dunia.
Pemeringkatan dilakukan tim independen yang dibentuk kementerian berdasarkan penilaian akademik dan non-akademik. Pada 2016, perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang masuk pemeringkatan berjumlah 3244.
Adapun indikator yang digunakan tim independen dalam pemeringkatan adalah kualitas dosen sebanyak 12 persen dengan menghitung jumlah dosen berpendidikan doktor, lektor kepala, dan guru besar, serta kecukupan dosen tetap (18 persen). Indikator lain adalah akreditasi (30 persen), baik institusi maupun jumlah program studi terakreditasi A dan B.
Adapun indikator yang digunakan tim independen dalam pemeringkatan adalah kualitas dosen sebanyak 12 persen dengan menghitung jumlah dosen berpendidikan doktor, lektor kepala, dan guru besar, serta kecukupan dosen tetap (18 persen). Indikator lain adalah akreditasi (30 persen), baik institusi maupun jumlah program studi terakreditasi A dan B.
Selain itu, kualitas atau prestasi kegiatan mahasiswa (10 persen) dan kualitas kegiatan penelitian (30 persen) dengan menghitung capaian kinerja penelitian sesuai dengan kriteria serta jumlah dokumen yang terindeks di Scopus.
TEMPO
TEMPO